Keluarga besar Universitas Negeri Semarang (UNNES) Selasa
(11/6) menyelenggarakan Halal Bihalal di Auditorium Kampus Sekaran Gunungpati
dengan tema “Merawat Harmoni Memacu Prestasi, UNNES Mendunia untuk Indonesia”.
Kegiatan dihadiri pimpinan UNNES, dosen, tenaga
kependidikan, mahasiswa, mitra Perbankan UNNES (Bank BNI, Bank BTN, Bank BRI, Bank
Mandiri), Camat, Koramil, Lurah, dan Ulama sekitar lingkar kampus Gunungpati.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, kemudian
laporan ketua panitia oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Dr Moh Solehatul
Mustofa MA menyampaikan, tahun ini FIS berkesempatan menjadi panitia pelaksana
kegiatan Halal Bihalal 1440 H.
Kegiatan silturahmi semacam ini menjadi penting untuk
diselenggarakan setiap tahun. sebab semakin banyak kita berjabat tangan dan
melapangkan dada memohon maupun menerima maaf, semakin dalam pula kita
menghayati dan mengamalkan hakikat Idul Fitri dalam selubung kata halal bihalal.
Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum saat memberi
sambutan menyampaikan, agama Islam menuntun dengan ibadah shoum selama sebulan
penuh, agar kita dapat meningkatkan derajat kemanusiaan yang paling mulia di
sisi Allah SWT yaitu ketakwaan.
Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW, “man shoma
romadhoona imanan wah tisaban, ghufiro lahu ma taqoddama min dzanbihi”, siapa
yang berpuasa dengan bersungguh-sungguh maka niscaya ia akan memperoleh ampunan
dosa-dosa yang telah diperbuat,” ungkap Rektor.
Di sinilah letak fitri, imbuhnya, sebuah upaya kembali ke
fitroh nan suci karena telah terampuni seseorang atas segala dosa-dosa yang
pernah dilakukannya.
Hadits tersebut menyiratkan pesan bahwa, untuk mencapai derajat fitrah dan ketakwaan, tentu membutuhkan upaya. Sebuah upaya yang sungguh-sungguh, bahkan kesungguhan yang mengarah pada hal-hal yang amat berat.
Namun, jika mampu melewatinya, kita akan diwisuda oleh Allah dengan gelar “Muttaqien”, manusia yang bertakwa. Manusia yang suci.
Makna “Kembali Fitri” bagi UNNES
Menurut Profesor Bidang Sosiolinguistik tersebut, konsepsi
“Kembali Fitri” bagi UNNES di tahun ini dimaknai sebagai upaya dalam meraih
kluster 1 yang memang dihuni oleh perguruan-perguruan tinggi yang suci/bersih
baik dari segi prestasi, reputasi maupun tata kelola organisasi.
Adapun, “muttaqien”, bagi UNNES dimaknai sebagai upaya
meraih derajat PTN Badan Hukum, sebuah institusi Perguruan Tinggi Negeri yang
otonom dengan tingkat kepatuhan terhadap regulasi yang sangat tinggi.
“Ketakwaan sejatinya juga diukur dari tingkat kepatuhan atas
perintah dan segala larangan-larangan Allah. Dengan demikian konsepsi “Kembali
Fitri” dan “Muttaqien” tahun ini, kita maknai sebagai upaya UNNES dapat meraih
Kluster I dan PTN Badan Hukum,” kata Prof Fathur.
Dalam acara yang menjadi momentum bersilaturahmi bagi
segenap civitas akademika UNNES ini, turut hadir artis Akademi Sahur Indonesia
(AKSI) Indosiar 2019 Meina Tri Kurniasih.
Gadis cantik asal Kendal yang masih berstatus sebagai
mahasiswa UNNES ini, menyampaikan pentingnya menyambung silturahmi melalui
kegiatan Halal Bihalal.
“Halal Bihalal itu memiliki makna yang sangat mendalam.
Halal Bihalal berarti mencairkan yang beku, menguraikan yang kusut, dan
menyambung yang putus” papar Meina.
Tak hanya Meina, kegiatan bertajuk “Merawat Harmoni Memacu
Prestasi, UNNES Mendunia untuk Indonesia” ini juga menghadirkan Pengasuh Pondok
Pesantren Al-Inshof Solo KH Abdullah Sa’ad.
Dalam ceramahnya, ia mengimbau kepada hadirin untuk terus
memodali diri dengan mengenal Sang Maha Pencipta.
“Mari kita perbaiki diri dengan lebih mengenal siapa Tuhan
kita. Caranya bagaimana? Salah satunya adalah dengan membedakan mana yang
menjadi hak kita dan mana yang bukan,” ajaknya kepada hadirin.
Bagi UNNES, kegiatan silaturahmi semacam ini merupakan
ibadah yang sangat mulia dan membawa keberkahan serta dapat menyempurnakan rasa
cinta dan interaksi sosial antarumat manusia.
Untuk itulah, harmoni menjadi kunci yang harus dipupuk dan
dikembangkan agar terus berprestasi sehingga mampu mewujudkan UNNES mendunia
untuk Indonesia.
Dwi Hermawan (Student Staff)